CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

Ciri-ciri Korupsi
Dilakukan lebih dari satu orang;
Merahasiakan motif; ada keuntungan yang ingin diraih;
Berhubungan dengan kekuasaan/kewenangan tertentu;
Berlindung dibalik pembenaran hukum;
Melanggar kaidah kejujuran dan norma hukum;
Mengkhianati kepercayaan.

Faktor Penyebab Korupsi
Penegakan hukum tidak konsisten: penegakan hukum hanya sebagai make-up politik, sifatnya sementara, selalu berubah setiap berganti pemerintahan.
Penyalahgunaan kekuasaan/wewenang, takut dianggap bodoh kalau tidak menggunakan kesempatan.
Langkanya lingkungan yang antikorup: system dan pedoman antikorupsi hanya dilakukan sebatas formalitas.
Rendahnya pendapatan penyelenggara negara. Pendapatan yang diperoleh harus mampu memenuhi kebutuhan penyelenggara Negara, mampu mendorong penyelenggara negarauntuk berprestasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Kemiskinan, keserakahan: Masyarakat kurang mampu melakukan korupsi karena kesulitan ekonomi. Sedangkan mereka yang berkecukupan melakukan korupsi karena serakah, tidak pernah puas dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan.
Budaya memberi upeti, imbalan jasa dan hadiah.
Konsekuensi bila ditangkap lebih rendah daripada keuntungan korupsi: saat tertangkap bias menyuap penegak hukum sehingga dibebeaskan atau setidaknya diringanklan hukumannya.

Rumus:

Keuntungan Korupsi > kerugian bila tertangkap

Budaya permisif/serba membolehkan: tidak mau tahu: Menganggap biasa bila ada korupsi, karena sering terjadi. Tidak perduli orang lain, asal kepentinganya sendiri terpenuhi.
Gagalnya pendidikan agama dan etika: Ada benarnya pendapat Franz Magnis Suseno bahwa agama telah gagal menjadi pembendung moral bangsa dalam mencegah korupsi karena perilaku mayarakat yang memeluk agama itu sendiri. Pemeluk agama menganggap agama hanya berkutat pada masalah bagaimana cara beribadah saja. Sehingga agama nyaris tidak berfungsi dalam memainkan peran social. Menurut Franz, sebenarnya agama bisa memainkan peran yang lebih besar dalam konteks kehidupan social dibandingakan institusi lainnya. Sebab, agama memiliki relasi atau hubungan emosional dengan para pemeluknya. Jika diterapkan dengan benar kekuatan relasi emosional yang dimiliki agama bias menyadarkan umat bahawa korupsi bias membawa dampak yang sangat buruk.

Motivasi Korupsi
Karena korupsi kebutuhan;
Korupsi karena ada peluang:
Korupsi karena ingin memperkaya diri sendiri;
Korupsi karena ingin menjatuhkan pemerintah; atau
Korupsi karena ingin menguasai suatu Negara.


Sumber : Arya Maheka, Mengenali dan Memberantas Korupsi, KPK RI

Komentar

POPULER

Al Fajr

Rangkaian Pancing Dasaran Fleksibel